Rangkiang Tempat Menyimpan Padi di Minangkabau
(2485 Views) Februari 6, 2016 7:22 am | Published by safitri ahmad | No comment
Di depan rumah gadang terdapat bangunan kecil yang disebut rangkiang. Rangkiang tempat menyimpang padi yang berasal dari sawah harta pusaka. Harta pusaka, merupakan harta turun temurun dari nenek moyang, yang tidak boleh diperjualbelikan,, sehingga hasil sawah dapat terus dimanfaatkan oleh anak cucu untuk generasi berikutnya. Rumah gadang, rangkiang, dan sawah, merupakan harta pusaka milik kaum yang harus dijaga.
Untuk menyimpan padi tersebut, tidak hanya cukup satu rangkiang saja, tetapi 4 jenis rangkiang yang mempunyai tujuan yang berbeda-beda.
1.Rangkiang si tinjau lauik, padi yang disimpan di dalam rangkiang ini untuk membeli barang atau keperluan rumah tangga. Rangkiang ini terletak di tengah (di antara rangkiang yang lain). Rangkiang ditopang oleh 4 tiang.
2.Rangkiang si bayau-bayau, padi di dalam rangkiang ini digunakan untuk makan sehari-hari. Semua makanan pokok diletakkan di dalam rangkiang ini. Untuk itu, diperlukan ruang yang lebih besar. Rangkiang ini terdiri dari enam tiang, terletak di sebelah kanan.
3.Rangkiang si tenggang lapa. Padi di dalam rangkiang ini digunakan pada masa paceklik dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
4.Rangkiang kaciak. Padi disimpan dan digunakan untuk benih dan biaya menggarap sawah pada musim tanam. Bentuk rangkiang ini lebih kecil dibandingkan rangkiang yang lain, kadang-kadang lebih dari satu.
Niniak mamak dan bundo kanduang mengantur dan mengelola penggunaan padi di dalam rangkiang, berdasarkan aturan dan pedoman yang telah ditetapkan. Rangkiang berada di bawah pengawasan mamak, sedangkan kunci dan penggunaannya menjadi tanggung jawab bundo kanduang.
Tidak semua wilayah administrasi mempunyai rangkiang. Rangkiang selalu menyatu dengan rumah gadang. Rumah gadang merupakan rumah kaum yang dapat didirikan di wilayah administrasi dusun, koto, dan nagari.
Bentuk rangkiang hampir sama dengan rumah gadang, mempunyai atap bergonjong. Rangkiang didirikan di atas empat tiang. Pintunya terletak pada bagian atas dari salah satu dinding yang di sebut “singok”, (di bawah atap–berbentuk segitiga–). Untuk memasukkan dan mengambil padi digunakan tangga dari bambu.
About safitri ahmad
Saya arsitek lansekap dan urban planner, lahir dan besar di Bukittinggi. Sekarang di Jakarta dan sibuk dengan menulis arsitektur lansekap dan arsitektur, serta mengerjakan proyek arsitektur lansekap dan kajian perkotaan. Buku pertama saya "Gunawan Tjahjono : Arsitek Pendidik."
No comment for Rangkiang Tempat Menyimpan Padi di Minangkabau