Info Kuliner : Kukuran Alat Parut Kelapa Khas Minang
(92176 Views) Juli 25, 2017 12:38 pm | Published by safitri ahmad | 2 Comments
Saya masih menemukan kukuran (alat parut kelapa khas Minang) di rumah saudara di Bukittinggi. Ia masih menggunakan alat itu untuk memarut kelapa. Saya foto untuk jamgadang04.com. Kukuran itu terbuat dari kayu dan besi. Kayu tempat duduknya sudah berlumut, tapi ujung pisau parut yang terbuat dari besi, masih tajam.
Sebelum ada mesin memarut kelapa di pasar, ibu rumah tangga memarut kelapa dengan menggunakan kukuran. Cara memarut kelapa menggunakan kukuran ; kelapa dibagi dua sama besar, duduk di bangku kayu, lutut yang kanan menahan batang besi pisau parut, agar stabil, tidak bergerak. Kedua tangan memegang kelapa dan mulai memarut dari sisi pinggir kelapa secara merata. Setelah itu parut bagian tengah. Kenapa? Agar semua sisi kelapa terparut dengan rapi dan mudah dalam pengerjaannya.
Sesekali harus memperhatikan sisa kelapa yang masih menempel di batok kelapa, untuk menghindari bagian sisi kelapa yang keras yang berwarna coklat ikut terparut (hanya daging kelapa yang diparut).
Beberapa kali saya mencoba memarut kelapa dengan kukuran, terkadang parutannya terlalu keras sehingga menghasilkan daging kelapa yang kasar. Cara memarut kelapa dengan kukuran harus pelan dan terukur, sehingga hasil parutan sempurna (halus). Mengukur kelapa menggunakan kukuran mulai ditinggalkan, karena tidak praktis dan lama. Parutan kelapa menggunakan kukuran digunakan sekali-sekali untuk taburan makanan (tidak untuk gulai yang membutuhkan kelapa dan santan yang banyak).
Dengan menggunakan mesin parutan kelapa, pengerjaan memarut kelapa lebih cepat dan hasilnya lebih halus. Santan yang dihasilkan lebih banyak dan lebih kental. Penjual kelapa memberikan banyak pilihan pada pembeli antara lain ; (1) dapat membeli kelapa saja, (2) kelapa yang sudah diparut (sehingga dapat memeras sendiri kelapa hingga menjadi santan di rumah) atau (3) membeli santan yang sudah jadi. Membeli santan jadi mempunyai resiko. Santan yang dibeli tidak segar, karena sudah diperas beberapa jam yang lalu, sebelum dibeli, kecuali penjual memeras kelapa pada saat dibeli.
About safitri ahmad
Saya arsitek lansekap dan urban planner, lahir dan besar di Bukittinggi. Sekarang di Jakarta dan sibuk dengan menulis arsitektur lansekap dan arsitektur, serta mengerjakan proyek arsitektur lansekap dan kajian perkotaan. Buku pertama saya "Gunawan Tjahjono : Arsitek Pendidik."
2 Komentar for Info Kuliner : Kukuran Alat Parut Kelapa Khas Minang
bisa dibeli gak Pak alat kukuran kelapa tradisionalnya..?
alat kukurannya itu punya teman ibu saya, sudah lama, tidak dijual. Terima kasih sudah mampir di web ini. salam.