Goreng Belut Basah dan Goreng Belut Kering Masakan Minang
(1809 Views) Februari 26, 2017 1:23 pm | Published by safitri ahmad | No comment
Menu goreng belut kering bisa ditemukan di penjual Nasi Kapau, di los lambuang Bukittinggi. Mereka menjual menu belut kering balado merah, terletak di salah satu piring besar. Belut kering balado berbentuk tipis dengan panjang 10-15 cm. Jika membeli belut kering balado penjual akan memberi 4-5 buah belut. Akan tetapi penjual nasi kapau di food Court, Thamrin City, Jakarta, saya tidak menemukan menu belut kering balado. Karena, bahan baku belut kering tidak tersedia di Jakarta, harus dibawa dari Bukittinggi.
Belut kering yang masih mentah (belum digoreng) dapat ditemukan di penjual oleh-oleh di pasar atas Bukittinggi. Belut dironce dengan bambu di bagian mulut, kira-kira 15-20 buah belut dalam satu ronce. Sebelum disajikan belut kering digoreng sebentar (jangan terlalu lama, agar tidak gosong – belut kering lebih cepat matang dibanding belut basah), kemudian diberi balado. Belut yang masih garing lebih enak. Jika melempem, dapat digoreng lagi, sebentar saja.
Menu belut kering dan menu belut basah tidak tersedia di rumah makan/restoran Padang. Yang dimaksud dengan belut basah, belut yang masih hidup pada saat dibeli. Menu belut basah merupakan menu masakan rumahan. Belut segar dan masih hidup dapat ditemukan di dekat penjual ikan, di pasar bawah. Pembeli dapat meminta penjual untuk membersihkan belut basah dan memotong-motong belut sesuai permintaan. Sesampai di rumah, belut harus segera diberi garam dan jeruk nipis sebelum digoreng. Setelah digoreng diberi balado merah atau balado hijau.
Rasa belut basah yang digoreng lebih manis dibanding belut kering. Akan tetapi, tulang belut terasa keras, saya lebih suka memakan daging belut balado saja.
Tidak semua orang menyukai belut. Awalnya saya tidak suka, sekali-kali mencoba belut kering. Setelah mencoba belut basah yang digoreng dan diberi balado, ternyata rasanya enak. Belut mempunyai kandungan protein yang tinggi.
About safitri ahmad
Saya arsitek lansekap dan urban planner, lahir dan besar di Bukittinggi. Sekarang di Jakarta dan sibuk dengan menulis arsitektur lansekap dan arsitektur, serta mengerjakan proyek arsitektur lansekap dan kajian perkotaan. Buku pertama saya "Gunawan Tjahjono : Arsitek Pendidik."
No comment for Goreng Belut Basah dan Goreng Belut Kering Masakan Minang