Rumah Gadang Nan Baanjuang (Museum Rumah Gadang) di Kebun Binatang Bukittinggi
(1715 Views) Juni 12, 2017 4:06 am | Published by safitri ahmad | No comment
Tahun 1980-an, saya pernah ke museum ini. Masih ingat, ada rusa yang mempunyai kepala dua, situs peninggalan dari masa lalu berupa batu, dan gambar asal-usul orang Minang. Mei 2017, saya kembali mengunjungi rumah gadang ini. Sebelum masuk rumah gadang, saya harus masuk ke kebun binatang terlebih dahulu, membayar Rp. 15.000, setelah itu masuk ke rumah gadang, membayar lagi Rp. 10.000.
Tidak ada pengunjung saat saya datang. Ada 2 petugas di pintu depan, tempat saya membeli karcis masuk. Salah satu petugas menawari saya, jika ingin foto menggunakan pakaian adat Minang, membayar Rp. 20.000, saya tidak tertarik, karena tujuan berkunjung ke museum ini, hanya untuk melihat koleksi museum.
Di anjuang sebelah kiri (ruang yang lebih tinggi di sisi kiri rumah gadang) terdapat pelaminan dan baju untuk pengunjung yang ingin berfoto menggunakan pakaian adat Minang. Sedangkan anjuang sebelah kanan, terdapat beberapa lemari, di dalamnya terdapat buku tentang Minang yang berdebu dan disusun tidak teratur. Di tengah rumah gadang, terdapat beberapa lemari kaca yang memamerkan koleksi museum, replika alat transportasi orang Minang, alat rumah tangga, alat musik, baju, dan perhiasan.
Pada salah satu lemari pamer, benda yang dipamerkan terlalu banyak di dalam lemari, seperti replika alat transportasi. Sedangkan, lemari yang memamerkan alat musik, misal talempong, sesuai jumlah koleksi dan besar lemari.
Ruang pamer koleksi museum hanya berada di dalam rumah gadang (satu lantai). Museum tidak mempunyai konsep koleksi apa yang akan dipamerkan. Dalam satu ruangan terdapat terdapat koleksi binatang, koleksi budaya adat Minang, dan buku. Jika ingin memamerkan adat and budaya Minang, ruang di dalam museum tidak akan cukup. Museum Aditywarman mempunyai koleksi yang sangat lengkap dan ruangan yang representatif tentang adat budaya Minang.
Lebih baik jika museum rumah gadang Baanjuang Bukittinggi mengkhususkan diri memamerkan tentang Nagari Kurai dan sejarah perkembangan kota Bukittinggi. Museum Ini belum ada dan tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan, karena mereka mendapat pengetahuan tentang nagari Kurai dan perkembangan kota Bukittinggi.
About safitri ahmad
Saya arsitek lansekap dan urban planner, lahir dan besar di Bukittinggi. Sekarang di Jakarta dan sibuk dengan menulis arsitektur lansekap dan arsitektur, serta mengerjakan proyek arsitektur lansekap dan kajian perkotaan. Buku pertama saya "Gunawan Tjahjono : Arsitek Pendidik."
No comment for Rumah Gadang Nan Baanjuang (Museum Rumah Gadang) di Kebun Binatang Bukittinggi